ANALISIS STRUKTUR MODAL

ANALISIS STRUKTUR MODAL
Description: C:\Users\Adhy\Downloads\download.jpg
HARNADI (10800112073)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


A.     Definisi Struktur Modal
Struktur Modal adalah salah satu gambaran dari suatu bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka panjang dan modal sendiri yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.
Untuk memahami tentang struktur modal ada dua hal yang harus diperhatikan ialah secra garis besar pertama simple capital structure yaitu jika suatu perusahaan menggunakan modal sendiri dalam struktur modalnya, kedua complex capital structure yaitu jika perusahaan tidak hanya menggunakan modal sendiri tetapi juga menggunakan modal pinjaman dalam struktur modalnya.
B.     Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Suatu Perusahaan
a.    Bentuk atau karakteristik bisnis yang dijalankan.
b.    Ruang lingkup aktivitas operasi yang dijalankan.
c.    Karakteristik manajemen yang diterapkan di organisasi bisnis tersebut.
d.    Karakteristik, kebijakan dan keinginan pemilik.
e.    Kondisi mikro dan makro ekonomi yang berlaku didalam negeri dan luar negeri yang turut mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan.
Ø  Right issue dan kebijakan stuktur modal  
Right issue adalah pemberian hak pemegang saham lama untuk memesan terlebih dahulu saham emiten yang akan dijual dengan harga nominal tertentu. Yang dimaksud emiten adalah penambahan keterbatasan modal perusahaan. Dan dapat dipahami bahwa bagi perusahaan dengan melakukan Right issue menjadi lebih baik dalam arti pendanaan yang diperoleh dari hasil Right issue yang berasal dari pemilik saham lama akan memudahkan perusahaan tidak berurusan dengan pihak eksternal seperti berutang langsung dari pihak bank.
C.    Teori stuktur modal
a.    Balancing Theories ialah salah bentuk yang ditempuh suatu perusahaan untuk mencari dana tambahan dengan cara mencari pinjaman ke perbankan atau juga menerbitkan obligasi.
b.    Pecking Order Theory  ialah suatu kebijakan yang ditempuh perusahaan untuk menambah dana  dengan cara menjual asset yang dimilikinya.
Pada kebijakan Pecking Order Theory  artinya perusahaan melakukan kebijakan dengan cara mengurangi kepemilikan aset perusahaan karena melakukan kebijakan penjualan.



NAMA                        : HARNADI (10800112073)                                                                      AKUNTANSI 3, 4
ANALISIS CROSS-SECTIONAL
A.   Definisi Analisis Cross-Sectional
Analisis Cross-Sectional adalah suatu teknik analisis dengan melakukan perbandingan terhadap suatu hasil hitungan, terutama dalam bentuk rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis.
Penegasan bahwa bahwa analisis Cross-Sectional harus dilakukan pada perusahaan yang ruang lingkupnya sejenis ditegaskan oleh iilya avianti bahwa,”syarat dapat dilakukannya analisis Cross-Sectional adalah kesamaan entitas yang dibandingkannya untuk paling tidak satu atribut. Macam-macam atribut kesamaan entitas adalah kesamaan dari sisi pemasok, kesamaan sadri sisi peminta, kesamaan dalm atribut pasar modal dan kesamaan dalam pemilik secar hukum.
Kesamaan perusahaan yang sejenis juga dapat dilihat daftar perusahaan go public du bursa efek Indonesia berdasarkan klasifikasinya. Seperti perusahaan dalam kategori keuangan, pertambangan, dan sebagainya. Diman kesamaan tersebut yang dimiliki seperti bahan baku(material) yang dipergunakan.
B.     Metode Cross-Sectional dan Time-Series
Dalam melakukan laporan keuangan ada 2 metode teknik yang umum dapat dipergunakan.
a.    Metode teknik cross- sectional
Pada metode teknik croos-sectional ini terdiri dari dua yaitu:
1.    Laporan common-size atau common-size financial statement adalah bentuk analisislaporan keuangan yang memperlihatkan persentase relative dari pos-pos laporan keuangan dan jumlah dolarnya.
2.    Analisis rasio keuangan
b.    Metode teknik time-series
Pada metode teknik time-series ini terbagi tiga bagian diantaranya:
1.    Laporan kecendrungan,
2.    Analisis rasio keuangan, dan
3.    Pengukuran variabilitas.
Stephen A. Ross, dkk. Mengatakan,” laporan keuangan persentase adalah laporan keuangan terstandarisasi yang menyajikan seluruh akun dalam bentuk presentase. Akun-akun dalam neraca disajikan sebagai persentase terhadap total total asset, dan akun-akun laporan laba rugi juga disajikan sebagai persentase terhadap penjualan.  


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN” MENGELOLA PENGETAHUAN

“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN” MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEDEKATAN DENGAN PELANGGAN: APLIKASI PERUSAHAAN

RESUME SIM MENGELOLA SISTEM GLOBAL