Sistem Buku Besar Dan Pelaporan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi ini
membahas tentang operasi pemrosesan informasi yang dilibatkan untuk
memperbarui buku besar dan membuat laporan yang meringkas hasil-hasil
aktivitas organisasi. Sistem buku besar dan pelaporan keuangan memainkan
peranan penting dalam SIA perusahaan.
Salah satu
fungsi utamanya adalah mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber
berikut ini:
•Setiap
subsistem siklus akuntansi yang dijelaskan memberikan informasi mengenai
transaksi reguler. (hanya data utama yang mengalir dari setiap subsistem
yangdiperlihatkan).
•Bendahara
memberi informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi,
seperti pengeluaran atau pemberhentian penggunaan instrumen utang dan
ekuitas pembelian atau penjualan surat
berharga investasi.
• Bagian
anggaran memberi jumlah anggaran.
• Kontroler memberi ayat jurnal
penyesuaian
Informasi ini harus diatur dan disimpan dalam cara
yang memfasilitasi pemenuhan berbagai kebutuhan informasi dan pemakai
eksternal.Para menejer perlu informasi terinci mengenai hasil-hasil operasi
dalam bidang tanggung jawabmereka masing-masing.
Para investor dan kreditor menginginkan laporanm
keuangan periodik untuk membantu merekamenilai kinerja organisasi. semakin
banyak dari mereka yang meminta laporan yang lebih terincidan sering.
Lembaga pemerintah juga memiliki kebutuhan informasi
periodik yang harus dipenuhi.Akibatnya sistem buku besar dan pelaporan harus
didesain untuk menghasilkan laporan periodik teratur dan untuk mendukung
kebutuhan pertanyaan real-time.
Contohnya, para menejer departemen harus
sewaktu-waktu mampu menilai kinerja aktual dengan yang direncanakan
agar penyimpangan dapat diidentifikasikan sedini mungkin untuk dapat
dilakukan tindakan korektif. Begitu pula dengan bendahara, dia harus mampu
secara dekat mengawasi arus kas agar penyimpangan dari prediksi
dapat diidentifikasikan tepat pada waktunya, untuk menyesuaikan peminjaman
jangka pendek.
B. Rumusan Masalah
Makalah
ini dijabarkan dalam rumusan masalah yaitu:
1) Apa
aktivitas Buku Besar dan bagaimana pelaporannya ?
2) Bagaimana
proses pembuatan buku besar ?
3) Ancaman
apa yang akan diterjadi dan Bagaimana Pengendaliannya ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1) Mengetahui
aktivitas buku besar dan pelaporannya
2) Memahami
proses pembuatan buku besar
3) Menjelaskan
ancaman yang terjadi dan bentuk pengendaliannya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Buku Besar dan Pelaporan
Sistem
Buku besar
Merupakan
suatu pusat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan
melalui arus informasi.
Terdri dari:
1. Voucher jurnal
Merupakan sumber input bagi buku besar umum. Sebuah voucher jurnal, yang dapat digunakan
untuk mewakili rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik,
mengidentifikasi jumlah keuangan dan akun buku besar umum yang dipengaruhi. Voucher jurnal harus disetujui oleh
manajer yang bertanggung jawab, voucher jurnal menyediakan pengendalian yang efektif
terhadap jurnal buku besar umum yang tidak diotorisasi.
2. Basis data GLS
Basis
GSL terdiri dari berbagai file master buku besar umum, file sejarah buku besar umum,file voucher
jurnal, file sejarah voucher jurnal, file pertanggung jawaban, file
master anggaran.
3.
Prosedur GLS
Proses
pembaharuan GSL sederhana secara konseptual. Voucher jurnal mengalir dari
system pemrosesan transaksi dan sumber lainnya ke departemen buku besar umum.
Sistem Pelaporan Keuangan
Tanggunga
jawab untuk memberikan informasi ke pihak eksternal diterapkan oleh standar
hkum dan professional. Kewajiban pelaporan ini dipenuhi melalui komponen FRS
dari GL/FRS. Penerima utama dari informasi laporan keuangan adalah para
pengguna eksternal, seperti pemegang saham, kreditor, dan pejabat pemerintah.
Mereka semua memerlukan informasi yang mungkin mereka mengamati tren kinerja
selama beberapa waktu dan melakukan perbandingan di antara perusahaan yang
berbeda melalui laporan keuangan tersebut. Dengan mengetahui hakikat kebutuhan
ini, informasi pelaporan keuangan harus disiapkan dan disajikan oleh semua
perusahaan dengan cara-cara yang diterima secara umum dan dipahami oleh pengguna
eksternal.
a. Pengguna yang canggih dengan kebutuhan informasi yang homogeny
Karena komunitas pengguna eksternal sangat besar dan
kebutuhan informasinya bervariasi, laporan keuangan diarahkan ke pembaca umum.
Laporan keuangan disiapkan dengan pemikiran bahwa pembacanya terdiri atas
pengguna yang canggih (sophisticated
users) dengan kebutuhan informasi yang relative homogen.
b. Aktivitas FRS
Sumber-sumber
input untuk FRS terdiri atas file
master buku besar umum saat ini, file
sejarah buku besar umum, dan input langsung (jurnal penyesuaian dan jurnal
penutup) dari kelompok pelaporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi,
dan laporan aruskas. FRS juga menghasilkan laporan analisis keuangan, laporan
keuangan komparatif, engembalian pajak, dan laporan khusus untuk badan penetap
undang-undang (komisi perdagangan dan sekuritas).
c.
Proses Akuntansi Keuangan
Proses akuntansi keuangan (financial accounting process) dimulai dari status bersih di awal
tahun fiscal yang baru. Hanya akun-akun (permanen) neraca yang merupakan
kelanjutan dari tahun sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya dilanjutkan dengan
langkah-langkah berikut:
1.
mencatat
transaksi.
2.
mencatat
jurnal khusus.
3.
membukukan
ke buku besar pembantu.
4.
membukukan
ke buku besar umum.
5.
menyiapkan
neraca percobaan yang belum disesuahkan.
6.
membuat
jurnal penyesuaian.
7.
menjurnal
dan membukukan ayat jurnal penyesuaian.
8.
menyiapkan
neraca percobaan yang telah disesuaikan.
9.
menyiapkan
laporan keuangan.
10. menjurnal dan membukukan ayat jurnal
penutup.
11. menyiapkan neraca percobaan pasca penutup.
Proses akunatansi keuangan yang
diusebutkan diatas memiliki tiga tahap yang berbeda, yang masing-masing
melibatkan elemen-elemen dari satu atau lebih subsistem informasi:
Tahap
1 – prosedur harian
Tahap
2 – prosedur akhir periode
Tahap
3 – prosedur pelaporan keuangan
d. Mengendalikan GL/FRS
Aktivitas-aktivitas
GL/FRS secara ekslusif merupakan pekerjaan akuntansi. Tidak seperti pemrosesan
transaksi, yang juga melibatkan arus sumber daya fisik, kekhawatiran
pengendalian terhadap GL/FRS berkenaan dengan akurasi dan reliabilitas
informasi akuntansi. Eksposour potensial dalam system ini terdiri atas :
1.
Jejak
audit yang tak sempurna
2.
Akses
yang tidak diotorisasi ke buku besar umum
3.
Akun
buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun buku besar pembantu
4.
Saldo
akun buku besar umum yang salah karena voucher jurnal yang salah atau tidak
diotorisasi
Jika
tidak dikendalikan, eksposour-eksposour ini dapat menyebabkan laporan keuangan
dan laporan-laporan lainnya salah dalam pernyataannya sehingga dapat
menyesatkan para pengguna. Konsekuensi potensialnya adalah tuntutan hokum,
kerugian yang signifikan bagi perusahaan, dan sanksi dari pihak yang berwenang.
e. Isu Pengendalian GL/ FRS
Studi kita tentang pengendalian GL/FRS akan
mengikuti kerangka yang ditetapkan dalam SAS 78, yang tentunya sekarang sudah
dipahami, seperti:
1. Otorisasi transaksi
2.
Pemisahan Tugas
3.
Pengendalian akses
4.
Catatan akuntansi
5.
Verifikasi independen
B. Perbarui Buku Besar
Aktivitas pertama dalam sistem
buku besar adalah memperbarui buku besar. Aktivitasmemperbarui terdiri dari
memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber:
1. Subsistem
Akuntansi.
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal
untuk memperbarui buku besar. Secara teori, buku besar dapat diperbarui
setiap saat tiapterjadinya transaksi. Akan tetapi praktiknya, berbagai
subsistem akuntansi biasanyamemperbarui buku besar dengan membuat ayat jurnal
ringkasan yang menyajikan hasildari semua transaksi yang terjadi selama suatu
periode waktu tertentu. Contohnya,subsistem siklus pendapatan akan menghasilkan
ayat jurnal ringkasan yang mendebit piutang usaha dan kas serta mengkredit
penjualan untuk semua penjualan yang dilakukanselama periode pembaruan.
2. Bendahara.
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu
untuk memperbarui buku besar atas transaksi nonrutin seperti penerbitan
atau pengeluaran utang, pembelianatau penjualan saham investasi, atau perolehan
saham perbendaharaan.
C. MEMASUKKAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah
memasukkan berbagai ayat jurnal penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor
kontroler, setelah neraca saldo dibuat.
Neraca Saldo
adalah Laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari
semua akun buku besar. Namanya mencerminkan kenyataan bahwa apabila semua
aktivitas dicatat dengan benar, makatotal saldo debit dalam berbagai akun,
harus sama dengan total saldo kredit. AJP terbagi dalamlima kategori dasar :
1. Akrual
mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode
akuntansi untuk mencerminkan berbagai kegiatan yang terjadi tetapi kas
belum diterima atau dikeluarkan.
Contohnya : pencatatan pendapatan bunga yang di
dapat dan utang gaji.
2. Pembayaran
di muka
mencerminakan
jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansiuntuk mencerminkan pertukaran kas
sebelum kinerja kegiatan terkait. Contohnya : sewa, bunga, asuransi.
3. Perkiraan
mewakili jurnal yang mencerminkan sebagian dari
biaya yang terjadi selama beberapa periode akuntansi. Contohnya : meliputi
beban depresiasi atau penyusutan dan beban piutang tak tertagih.
4. Penilaian
ulang
jurnal
yang dibuat untuk mencerminkan perbedaan nilai yangsesungguhnya dengan yang
dicatat atas suatu aset atau perubahan dalam prinsip akuntansi.Contohnya :
perubahan metode yang digunakan untuk menilai persediaan, menguranginilai
persediaan untuk mencerminkan umur atau menyesuaikan catatan perdiaan
unuk mencerminkan hasil yang di dapt selama perhitungan fisik persediaan.
5. Perbaikan
mewakili jurnal yang dibuat untuk meniadakan
pengaruh kesalahan yangditemukan dalam buku besar.
D. BUAT LAPORAN KEUANGAN
Aktivitas
ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat
laporan-laporankeuangan. Laporan laba-rugi dibuat pertama, dengan menggunakan
data dari saldo akun.
Pertama, membuat laporan laba rugi yang menggunakan
data dari saldo akun pendapatan biaya
Kedua,
1. Penggunaan
label file internal dan eksternal untuk melindungi buku besar yang
terakhir dari kerusakan tanpe disengaja.
2. Melakukan
pembuatan cadangan buku besar secara rutin. Paling tidak dua salinancadangan
buku besar harus ada. Satu salinan disimpan diluar lokasi perusahaan
untuk memberi perlindungan dari bencana besar seperti kebakaran atau gempa
bumi.
E. MEMBUAT LAPORAN MANAJERIAL
Aktivitas
terakhir dalam sistem buku besar dan pelaporan menghasilkan berbagai laporan manajerial.
1.
Apakah dua kategori utama dari laporan manajerial
itu
a. Laporan pengendali buku besar
b. Anggaran
2.
Apakah contohnya dari laporan pengendalian itu ?
a. Daftar voucher jurnal berdasarkan urutan nomor,
nomor akun, atau tanggal.
b. Daftar
saldo akun buku besar.
c. Laporan
tersebut digunakan untuk memverifikasi akurasi proses memasukkannya buku besar.
3.
Apakah contohnya anggaran itu ?
a. Anggaran
operasional (memperlihatkan pendataan
dan pengeluaran yg direncanakan utk setiap organisasi)
b.
Anggaran pengeluaran
modal (masuk dan keluarnya kas
proyek
Prinsip-prinsip manajemen memberikan wawasan pada
kebutuhan informasi manajemen. Prinsip yang langsung memengaruhi MRS adalah:
a) Formalisasi Pekerjaan
b) Tanggung Jawab dan Wewenang
c) Jangkauan pengendalian
d) Manajemen dan Pengendalian
e) Fungsi, Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen.
F. Tujuan, ancaman, dan prosedur
pengendalian internal
Tujuan
pengendalian pada sistem pelaporan dan buku besar pada dasarnya sama dengan
tujuan pengawasan pada sistem lainnya, yaitu menjamin bahwa:
1.
Semua aktivitas pemutakhiran data ke buku besar telah diotorisasi secara tepat
2.
Semua transaksi yang dicatat dalam buku besar adalah valid (benar-benar terjadi)
3.
Semua transaksi buku besar yang valid dan diotorisasi telah dicatat.
4.
Semua transaksi buku besar telah dicatat secara akuntansi
5.
Data buku besar dilindungi dari kemungkinan hilang atau dicuri
6.
Aktivitas sistem buku besar dilaksanakan secara efisien dan efektif
Dukungan dan catatan yang dirancang
dengan baik memainkan peran
yang penting dalam mencapai enam tujuan diatas. Jika perusahaan menggunakan
voucer jurnal, maka dokumen tersebut harus secara jelas memberikan intruksi
tetang cara – cara melengkapi dokumen tersebut.
Pencatatan data transaksi secara
on-line oleh bagian keuangan dan kepala bagian akuntansi sebagaimana pada
flowchart, memudahkan pencatatan kedalam jurnal secara akurat dan efektif. Dalam kondisi
semacam ini, penggunaan elemen pengawasan aplikasi yang tepat, seperti
pengecekan validitas, dan pengecekan field, akan meningkatkan akurasi entry
data. Pemberian
spasi baik pada dokumen kertas maupun dokumen elektronik untuk
mencatat/mencantumkan petugas yang
mengisi dan mengkaji formulir memberikan bukti bahwa jurnal telah diotorisasi
secara tepat. Cara lain berupa penggunaan nomor dokumen yang telah tercetak
secara urut, akan memudahkan melalui pengecekan untuk memastikan bahwa semua
transaksi telah dicatat. Prosedur pengawasan untuk siklus buku besar dan laporan
dapat dilihat pada tabel 14.1.
Tabel 14.1.
Contoh Ancaman, Akibat, dan Prosedur
Pengawasan
Pada Siklus Buku Besar dan Pelaporan
Ancaman
|
Akibat
|
Prosedur Pengawasan
|
Kesalahan
dalam meng-update buku besar:
Jurnal yang tidak akurat/ lengkap
Posting yang tidak akurat/ lengkap
|
Catatan dan laporan tidak lengkap
sehingga menghasilkan informasi yang keliru sehingga keputusan yang dibuat
menjadi tidak tepat.
|
Pengawasan edit input, dan pemrosesan
Rekonsiliasi dan laopran kontrol
|
Akses
ke buku besar secara tidak sah
|
Kehilangan data penting/ rahasia
Buku besar todak akurat
Pencurian tidak terdeteksi
|
Pengawasan akses
Jejak audit yang memadai
|
Kerugian/kerusakan
data buku besar
|
Kehilangan data
Kehilangan aktiva (kas)
|
Prosedur backup
Rencana pemulihan kerusakan
|
Pada
table tersebut ditunjukan berbagai ancaman yang dihadapi, lalu diuraikan akibat
yang ditimbulkan jika ancaman tersebut benar-banar terjadi, dan pada kolom
terakhir (paling kanan) diuraikan prosedur-prosedur pengawasan yang dapat
diterapkan untuk menanggulangi ancaman tersebut agar tidak terjadi. Karena
sistem pelaporan dan buku besar hanya mencakup informasi pemrosesan informasi,
maka hanya ada sedikit ancaman yang dihadapinya. Selain itu ancaman serius yang
dihadapi terutama berhubungan dengan korupsi, kehilangan, atau perusakan data.
Berikut ini akan diuraikan masing-masing ancaman, akibat yang ditimbulkan, dan
prosedur pengawasan yang dapat diterapkan.
Ancaman 1: Kesalahan Dalam
Pemutakhiran Buku Besar (Errors in
Updating the General Ledger).
Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku
besar dapat mengakibatkan buruknya proses pengambilan keputusan yang
menggunakan informasi salah dalam pelaporan keuangan. Prosedur pengendalian
yang berhubungan dengan pengolahan data dibagi menjadi 3 kategori, yaitu (1)
pengawasan edit input dan pemrosesan,
(2) laporan pengawasan dan rekonsiliasi, dan (3) pemeliharaan jejak audit yang
memadai.
Pengawasan Edit terhadap Input, dan Pemrosesan. Dua jenis jurnal yang digunakan
untuk memutakhirkan buku besar adalah: (1) ihtisar jurnal dari siklus SIA
lainnya, dan (2) jurnal yang dibuat oleh bagian keuangan atau kepala bagian
akuntansi. Jurnal yang pertama merupakanoutput
dari serangkaian tahap pemrosesan,
yang masing-masing merupakan subyek bagi berbagai prosedur pengawasan aplikasi
yang dirancang untuk menjamin akurasi dan kelengkapan data. Konsekuensinya,
pengawasan utama edit input bagi
ihtisar jurnal ini mencakup pengecekan tanggal untuk menjamin bahwa transaksi
tersebut merupakan transaksi yang terkini dan belum di-posting.
Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian
akuntansi dan kepala bagian keuangan adalah jurnal asli yang baru saja dibuat.
Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis pengawasan input edit dan pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi
tersebut akurat dan lengkap:
1. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia
untuk setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.
2. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam sebuah jurnal
berisi data numeric.
3. Zero-balance
check untuk menjamin
bahwa total debit sama dengan total kredit dalam sebuah jurnal.
4. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang relevan
telah dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi sehingga
informasi ini memiliki daya telusur audit.
5. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan
nomor rekening dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku
besar yang menerima posting. Untuk
sistem entry data on-line, prosedur ini disebut closed-loop
verivication.
6. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering
terjadi pada akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa memulang
pemasukan data. Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga
dapat dikurangi, sehingga menjamin kelengkapan input.
7. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar
sesaat setelah dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.
8. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi
pemrosesan kelompok voucher jurnal.
Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas dasar saldo awal,
total debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam rekening yang
bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo rekening buku besar.
Jika terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera dilakukan investigasi.
Laporan Kontrol dan Rekonsiliasi. Penggunaan laporan control dan
rekonsiliasi dapat mendeteksi apaka ada kesalahan yang dibuat selama proses
pemutakhiran buku besar. Salah satu bentuk rekonsiliasi yang digunakan dalam system
manual adalah pembuatan neraca saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan
total kredit seimbang, hal ini menunjukkan adanya kesalahan atau
ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam system berbasis computer, penggunaan
rekening kliring dan rekening suspense
(rekening penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada
akhir periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo nol, berarti
terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar. Sebagai contoh,
karyawan A bertanggung jawab untuk mencatat penyerahan barang kepada pelanggan,
sedangkan karyawan B bertanggung jawab mencatat tagihan kepada pelanggan.
Karyawan A akan membuat catatan sebagai berikut:
Pengiriman Barang Belum Ditagih xxxx
Persediaan
Barang xxxx
Karyawan B membuat catatan sebagai
berikut:
Piutang
Dagang xxxx
Pengiriman Barang
Belum Ditagih xxxx
Jika kedua transaksi tersaebut telah
di-posting-kan ke rekening buku
besar, maka rekening kliring, yaitu Pengiriman Barang Belum Ditagih, harus
bersaldo nol. Jika tidak, maka sebuah kesalahan telah terjadi, dan hal ini
perlu diinvestigasi dan dibetulkan.
Dua bentuk rekonsiliasi lainnya
digunakan baik dalam sistem manual maupun sistem berbasis komputer. Bentuk
pertama mencakup pembandingan saldo rekening control buku besar dengan total
saldo rekening buku pembantu yang bersangkutan. Jika kedua angka tersebut tidak
cocok, maka selisih harus diinvestigasi dan dibetulka. Bentuk kedua mencakup
pengujian seluruh transaksi yang terjadi menjelang akhir periode untuk memastikan
bahwa seluruh transaksi dicatat pada periode akuntansi yang tepat.
Laporan kontrol dapat membantu
mengidentifikasi sumber kesalahan yang terjadi dalam proses pemutakhiran buku
besar. Daftar voucher jurnal urut
nomor rekening memudahkan mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh
terhadap sebuah rekening buku besar. Daftar voucher
jurnal ini juga dapat menunjukan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya, daftar jurnal umum menunjukkan rincian (nomor
rekening, kode referensi sumber, nama rekening, angka yang didebit atau kredit)
untuk setiap jurnal yang di-posting ke
buku besar. Laporan ini menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang di-posting-kan ke buku besar sama angkanya.
Jejak
Audit. Pada bab
sebelumnya telah dijelaskan bahwa menggambarkan jalan yang dilalui oleh sebuah
transaksi dalam sistem akuntansi. Jejak audit ini memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas sebagai berikut:
1. Menelusur transaksi dari dokumen
sumber asli kerekening buku besar, dan ke laporan atau dokumen lain yang
menggunakan data pada dokumen sumber.
2. Menelusur dokumen-dokumen yang
muncul kembali dalam sebuah laporan atau dokumen lain melalui buku besar ke
dokumen sumber aslinya.
3. Menelusur seluruh perubahan dalam
rekening buku besar dari saldo awal ke saldo akhir.
Yang
konvensional kelihatannya bebeda namun informasi dasar yang muncul dalam
laporan kontrol yang sama. Sebagai contoh, file transaksi jurnal umum
menunjukan seluruh jurnal yang dibuat untukmemutahirkan buku besar. Fileinduk pelanggan
berisi informasi tentang saldo rekening piutang kepada setiap individu
pelanggan. Saldo padafile ini dapatdijumlahkan dan dibandingkan dengan saldo
rekening kontrolpiutang dagang dalam buku besar. Prosesyang sama juga
dapatdilakukan untukmembandingkan catatan utang dagang,persediaanbarang,dan
aktiva tetap. Dalam sebuah SIA yang moderen, tidak diselenggarakan dokumen
sumber kertas. Dengan demikian, tembusan transaksaksi periodik dan file induk
dan penjaminan bahwa file-file tersebut tidak dapat diubah merupakan hal yang
penting.
Ancaman 2 : Akses ke Buku Besar
Secara Tidak Sah (Unauthorized
Access to the General Ledger)
Akses
ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data yang
bersifat rahasia bocor ketangan pesaing/merusak validitas dalam buku besar.
Aksessemacam ini juga dapat menciptakanpeluang untuk melakukan pencurian
aktifa,oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sistem pengawasan yang
memadai untuk mencegah akses kbuku besar secaratidak sah.
Identitasdanpemakai
harus digunakan untuk mengawasi akses ke buku besardan untuk memaksa adanya
pemisahan tugas dengan pembatasan fungsi yang akan dilaksanakan oleh setiap
karyawan yang legitimate. Sebagai contoh, karyawan yang bertugas menjaga
aktivaatau memiliki wewenang untuk mengontrolisasi pengeluaran barang tidak
diperbolehkan memuktahirkan buku besar. Contoh lain manajemen harus diberi
wewenang “hanya” dapat membaca catatan buku besar. Matrix pengendalian akses
harus membatasi fungsi-fungsi yang dapatdilaksanakan pada berbagai terminal di
kantor kepala bagian akuntansi
Pengendalian
tergadap pembuatan catatan foucherv= jurnal juga penting karena mereka
mengotorisasi perubahn kesaldo rekening buku besar. Dengan demikian sistem
harus mengecek eksistensi kode otorisasi
yangfalidpadasetiap jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan, itegritas buku
besartidak terganggu. Kode otorisasi juga ikut membentuk jejak audit. Insfeksi
terhadap jejak audit memungkinkan deteksi terhadap akses ke buku besar secara
tidak sah.
Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan
Data Buku Besar (Loss or
Destruction of the General Ledger).
Buku
besara dalah sebuah komponenkunci dalam sebuah sistem informasi akuntansi
sebuah perusahaan oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan
prosedurpembuatan cadangan data (back up) dan prosedurpemulihan untuk
memulihkannya pengawasan back up mencakup :
1. Penggunaan lebel internal dan
eksternal untuk melindungi data terhadap kerusakan yang tidak sengaja terhadap
buku besar
2. Pembuatan cadangan secara reguler
(teratur terhadap buku besar). Minimum 2 copy cadangan data buku besar harus
dibuat. 1copyharus diletakan di lokasi pengolahan data,sehingga setiap
dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus diletakan diloksi diluar
perusahaan (misalnya di simpan di bank dalam safe deposite box) untuk
mengantisipasi terjadinya bencana seperti terjadinya banjir,kebakaran,dll.
Selain
itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning ) juga penting.
Dengan meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan internet
untuk melaksanakan aktivitas bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan dapat
survive untuk jangka waktu lama,jika komputernya tidak dapat berfungsi dengan
baik.dengan dimilikinya rencana pemulihan rencana ini,maka sebuah perusahaan
yang mengalami bencana dapatsegera melaksanakan aktifitasnya beberapa hari
setelah bencana.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem
Buku besar Merupakan suatu pusat yang
terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan
melalui arus informasi.
Aktivitas pertama dalam sistem
buku besar adalah memperbarui buku besar. Aktivitasmemperbarui terdiri dari
memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber Subsistem
Akuntansi dan Bendahara.
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah
memasukkan berbagai ayat jurnal penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor
kontroler, setelah neraca saldo dibuat.
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan
pelaporan adalah membuat laporan-laporankeuangan. Laporan laba-rugi dibuat
pertama, dengan menggunakan data dari saldo akun.
Aktivitas terakhir dalam sistem buku besar dan
pelaporan menghasilkan berbagai laporan manajerial.
Ancaman dalam buku besar yaitu:
- Ancaman
pertama Kesalahan Dalam Pemutakhiran Buku
Besar (Errors in Updating the General Ledger).
- Ancaman kedua Akses ke Buku Besar
Secara Tidak Sah (Unauthorized Access to the General Ledger)
-
Ancaman
3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar (Loss or
Destruction of the General Ledger).
Daftar
Pustaka
Drs.
Wing wahyu winarno, MAFIS., Akt, 1 november 2006, UPP STIM YKPN (Sistem
Informasi Akuntansi)
Diana
Anastasia & Setiawati Lilis, 2011, Andi Yogyakarta, (Sistem Informasi
Akuntansi)
http//tugasdanbelajar.blogspot.com/2012/11/makalahsistem-informasi-akuntansi.html?m=1
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
BalasHapusINGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
Ini dari buku dasartha v.rama/Frederick lol jones ?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus