cari sendiri judul



KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panajatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala berkat dan rahmatNya, sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.Berikut ini, kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “ Sikap Profesional, Independensi, dan Pengendalian Kualitas “ . Yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari mata kuliah Audit.
Melalui kata pengantar ini, terlebih dahulu kami mohon maaf dan mohon pemakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan .




Makassar, 27 Mei 2015

                                                                                                                        penyusun








BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Dalam makalah ini, kita akan mendiskusikan pentingnya sikap etis dan professional oleh auditor. Kami memulai dengan mendefinisi etika dan profesionalisme dan menawarkan suatu kerangka umum yang didalamnya terdapat isu etis yang dapat dievaluasi. Kemudian kami memberikan gambaran umum sifat prinsip, aturan, dan regulasi yang mengatur sikap akuntan public , diikuti oleh diskusi atas aturan dan regulasi khusus yang harus diikuti akuntan khususnya auditor. Independensi bisa dibilang sebagai aspek paling kompleks dan controversial dari profwsionalisme auditor, sangat disoroti dalam diskusi ini. Akhinya kami mendiskusikan bagaimana kantor akuntan public dimonitor dan diinspeksi untuk membantu memastikan kualiatas audit dan kepatuhan dengan standar, regulasi, dan Code of Profesional Conduct.
B.            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut ;
1.      Apa Definisi sikap etis
2.      Apa Hubungan keuangan dan bisnis yang mempertimbangkan hubungan keluarga pada independensi.
3.      Bagaiman Cara pengendalian kualitas







BAB II
PEMBAHASAN
A.         PENGERTIAN
Sikap etis adalah dasar peradaban modern, hal ini mendukung kesuksesan fungsional yang hampir selalu ada disetiap aspek masyarakat, dari kehidupan keluarga sehari- hari hingga hokum kesehatan, bisnis, dan pemerintahan. Etika merujuk pada sikap, tujuan, atau kualitas yang menjadi karakter atau memadai suatu profesi atau orang professional. Etika merajuk pada suatu system atau Rule of Conduct yang didasarkan pada tugas dan kewajiban moral yang mengindikasi bagaimana seorang individu seharusnya berinteraksi dengan lainnya dengan masyarakat. Suatu kesadaran etika memadu individu untuk menilai lebih dari sekedar kepentingan orang lain juga. Kehidupan dalam masyarakat seperti itu akan jadi, seperti filsuf Hobbes yang menyebutnya “ sendirian, miskin, tidak menyenangkan, kasar, dan pendek”.
a.       Teori Sikap Etis
 Ketika individu dihadapkan pada situasi yang memiliki implikasi moral dan etis mereka tidak selalu setuju dengan isu tersebut, dimana individu atau kelompok yang akan terpengaruh atau solusi atau aliran tindakan yang tersedia sesuai untuk berhadapan dengan situasi tersebut. SM Mintz mengusulkan bahwa ada tiga metode atau teori yang saling tumpang tindih dari sikap etis yang dapat memandu analisis isu etis dalam akuntansi. Teori ini adalah utilitarisme, pendekatanberbesis hak, dan pendekatan berbasis keadilan. Tidak ada pendekatan tunggal yang lebih baik dari yang lainnya. Bahkan sebenarnya, elemen tiap teori mungkin sesuai untuk memecahkan dilemma etis dalam keadaan yang berbeda.
Didalam situasi semacam ini, auditor sangat disarankan untuk memikirkan isu etis secara hati- hati dan dari beberapa perfesktif yang berbeda. Menurut persfektif utilitarian, Johnson seharusnya mempertimbangkan konsekuensi tindakannya pada semua pihak yang terlibat dan apakah ada aturan yang mensyaratkan tindakan tertentu. Menggunakan tindakan berbasis hak, Johnson seharusnya mempertimbangkan hak pihak- pihak yang terlibat. Jika ia melakukan hal ini dia akan menyadari bahwa hak pemegang saham atas informasi wajar dan akurat untuk tujuan pembentukan keputusan akan jelas- jelas dilanggar jika dia tidak mensyaratkan peningkatan dalam cadangan kerugian peminjam.
b.      Standar untuk Profesionalisme Auditor
Diawal sejarah profesi akuntansi public di Amerika Serikat, asosiasi nonpemerintah bertanggung jawab atas pembentukan standard an menetapkan Rule of Conduct akuntan berpraktik. Secara khusus , AICPA ( dan pendahuluannya, America Association of Public Accountants ) menetapkan bahwa stasndar auditing dan Code of Profesional Conduct, memetakan bidang utama saat sikap etis diekspektasi dari akuntan public. AICPA, sebagai asosiasi swasta nonpemerintah hanya memiliki kewenangan untuk mensyaratkan anggotanya menanti aturan tewrsebut.
Code of Profesional Conduct mendefinisi baik prinsip ideal dan seperangkat aturan khusus, aturan wajib yang mendeskripsi level minimum sikap yang harus dipelihara seorang akuntan.
    Code of Profesional Conduct terdiri dari dua bagian :
-          Principles of Profesional Conduct ( mengetengahkan sikap dan sikap ideal )
-          Rules of Conduct ( mendefinidi standar minimum )
Principles of Profesional Conduct menyediakan kerangka untuk Rules of Conduct, panduan tambahan untuk mengaplikasi Rules of Conduct disediakan oleh :
-          Interpretasi Rules Conduct
-          Keputusan oleh Profesional Ethics Executive Committee ( PPEEC )
Interpretasi akan dianggap terganggu jika selama periode perikatan professional anggota yang cakupan; telah berkomitmen untuk m,emperoleh kepentingan keuangan langsung atau kepentingan keuangan tidak langsung, memiliki investasi yang erat yang material bagi anggota cakupan. Selama periode perikatan professional seorang patner atau pegawai   KAP, keluarga dekatnya atau kelompoknya yang bertindak bersama memiliki lebih dari 5 persen sekuritas ekuitas klien yang beredar atau kepentingan kepimilikan lainnya. Selama periode yang dicakupi oleh lap[oran keuangan atau selama periode perikatan professional suatu KAP, seorang partner atau pegawai professional KAP secara bersamaan terasosiasi dengan klien sebagai komisaris, manajemen, atau pegawai kapasitas lainnya yang serupa dengan anggota manajemen, promoter, penjamin, atau perwalian hak suara atau perwalian untuk dana pension atau pembagian laba klien.
Suatu kepentingan keuangan langsung adalah kepentingan keuangan yang langsung dimiliki oleh seorang individu ataupun entitas, yang berada dibawah kendali satu individu atau entitas. Kepentingan keuangan secara menguntungkan dimiliki perantara ( misalnya susatu keadaan dan perwalian dana )juga dianggap merupakan kepentingan keuangan langsung ketika penerima entah mengendalikan pelantara atau memiliki otoritas untuk mensupervisi atau berpartisipasi dalam keputusan investasi pelantara. Suatu kepentingan keuangan tidak langsung timbul ketika seorang auditor atau anggota cakupan lain memiliki kepentingan keuangan dalam entitas yang terasosiasi dengan klien atestasi, kepentingan keuangan dimiliki melalui pelantara investasi, keadaan, dan perwalian , auditor tidak mengendalikan perantara atau memeiliki otoritas untuk mengawasi ataupun berpartisipasi dalam keputusan investasi perantara.
Umumnya suatu pinjaman pada atau klien dianggap merusak independesi anggota. Namun demikian, ada situasi saat seorang CPA diizinkan untuk memperoleh pinjaman dari sebuah institusi keuangan merupakan klien . Tipe pinjaman personal dari klien yang beroperasi sebagai institusi keuangan :
-       Pinjaman dan hak sewa guna automobile yang dijaminkan oleh automobile
-       Pinjaman yang sepenuhnya dijamin berdasarkan nilai penyerahan polis asuransi
-       Pinjaman yang sepenuhnyan dijamin ooleh deposito kas pada institusi keuangan yang sama
-       Kartu kredit dan uang muka kas saat saldo beredar agregat kurang dari 10.000 dollar pada jatuh tempo pembayaran.
Hubungan bisnis secara esensial mengidikasi bahwa idenpendesi seorang CPA rusak jika CPA melakukan peran manajerial atau peran signifikan lainnya untuk organisasi klien selama periode waktu yang dicakupi oleh suatu perikatan atestasi. Situasi semacam itu sering muncul ketika pegawai terdahulu klien kemudian diperkerjakan oleh KAP atau yang lebih umum, ketika seorang CPA mengambil pekerjaan dengan klien audit terdahulu. Namun demikian, interpretasi aturan ini menyediakan pengecualian tertentu. Selanjutnya, pertimbangkan situasi yang muncul ketika CPA pergi bekerja untuk klien dari KAP- nya terdahulu. Ini merupakan erea controversial, karena sayangnya sejumlah kecurangan terkenal dalam decade terakhir difasilitasi oleh mantan auditor. Kondisi ini mensyaratkan bahwa CPA benar- benar terdisasosiasi dari KAP, dan bahwa KAP mengambil langkah untuk memastikan bahwa tim perikatan menggunakan skeptisme professional yang memadai dan tidak terlampau terpengaruh oleh mantan pegawai KAP .
c.       Dampak Hubungan Keluarga
Isu terkait kepentingan keuangan atau bisnis CPA dalam suatu klien mungkin meluas pada anggota keluarga CPA. Hubungan tertentu antara keluarga CPA dank lien dianggap mempengaruhi idenpendesi CPA, ini merupakan area saat atuaran independensi CPA telah dimodifikasi untuk mengakui factor social yang berubah seperti keluarga karier-ganda. Kepentingan keuangan atau bisnis oleh kerabat dekat bukan anggota keluarga langsungn auditor, seperti anak yang mandiri, saudara, orangtua, mertua, dan pasangannya, normalnya tidak merusak independensi . Dua situasi utama yang dapat merusak independensi adalah:
-          Kerabat dekat memiliki kepentingan keuangan dalam klien yang material bagi kerabat dekat, dan KAP yang berpartisipasi dalam perikatan menyadari kepentingan tersebut
-          Seorang individu yang berpartisipasi dalam perikatan memiliki kerabat dekat yang dapat menggunakan pengaruh signifikan atas kebijakan keuangan atau akuntansi klien
d.      Dampak Ligitasi Aktual atau Ancaman
Ligitasi ancaman atau actual antara klien dan auditor dapat merusak independensi auditor. Situasi semacam ini memengaruhi independensi CPA ketika suatu hubungan yang mungkin buruk ada anatara klien dan CPA. Dalam rangka agar CPA menyediakan opini pada laporan keuangan klien, hubungan antara manajemen klien dan CPA haruslah merupakan satu yang “ penuh kejujuran dan pengungkapan penuh mengenai semua aspek operasi bisnis klien “. Kriteria berikut ditawarkan sebagai panduan untuk menilai independensi ketika ada litigasi actual atau ancaman antara klien dan CPA :
-            Permulaan litigasi oleh manajemen saat ini yang menuduh defisiensi dalam pekerjaan audit untuk klien akan dianggap merusak independensi
-            Satu niat yang diekspresikan oleh manajemen saat ini untuk memulai litigasi terhadap CPA dengan menuduh defisiensi dalam pekerjaan audit juga akan merusak independensi jika auditor menyimpulkan bahwa sangat mungkin bahwa klaim tersebutakan diajukan
-            Pemulaan litigasi oleh CPA  terhadap manajemen sekarang dengan menuduh kecurangan atau penipuan manajemen akan dianggap merusak independensi.
e.       Tindakan yang Mendiskreditkan
Aturan ini memungkinkan AICPA untuk mengeluarkan seorang anggota karena melakukan tindakan yang dapat mempengaruhi reputasi profesi. Ada sebelas interpretasi yang telah diterbitkan untuk mengidentifikasi tindakan yang dianggap dapat mendiskreditkan beradarkan aturan 501 :
-             Respon yang tidak layak atas permintaan oleh klien untuk catatan tertentu
-             Diskriminasi atau pelecehan dalam dalam praktik pengerjaan
-             Ketidakmampuan mengikuti standar dalam audit pemerintahan
-            Kelalaian dalam penyiapan catatan
-            Ketidakmampuan dalam mengikuti persyaratan  badan, komisi pemerintah
-            Penawaran atau pengungkapan pertanyaan dan jawaban
-            Ketidakmampuan mengajukan tingkat pengembalian pajak
-            Memasuki tipe ganti rugi tertentu
-            Informasi yang diperoleh dari pengerjaan
-            Kepentingan keuangan
-            Tindakan keliru, menyesatkan, atau menipu jasa professional
f.       Sistem Pengendalian Kualitas
Sistem pengendalian kualitas kantor akuntan seharusnya didesain untuk menyediakannya dengan keyakinan logis bahwa perusahaan dan pegawainya menaati persyaratan professional, legal, dan regulator dan bahwa rekan menerbitkan laporan yang sesuai. Untuk praktisi sendiri atau kantor akuntan kecil, suatu system pengendalian kualitas akan kurang formal dibandingkan dengan kantor akuntan nasional atau internasional.
g.      Elemen Pengendalian Kualitas
Ada 6 elemen mengindentifikasi pengendalian kualita berikut :
-          Tanggung jawab kepemimpinan untuk kualiatas dalam kantor akuntan
-          Persyaratan etis yang relevan
-          Penerimaan dan berkelanjutan hubungan klien dan perikatan spesifik
-          Sumber daya manusia
-          Kinerja perikatan
-          Pemonitoran
Kantor akuntan seharusnya mengimplementasi prosedur untuk mengidentifikasi dan mengkomunikasi keadaan yang mungkin melakukan perubahan dan perbaikan pada system pengendalian kualitas kantor akuntan. Prosedur pemonitoran termasuk : (1) Tinjauan catatan terkait elemen pengendalian kualitas, (2) tinjauan dokumentasi perikatan, laporan, dan laporan keuangan klien, (3) tinjauan diringkas paling tidak secara tahunan, mengenai temuan prosedur, (4) Penentuan tindakan korektiif yang akan dilakukan atau perbaikan akan dibuat dalam system, (5) komunikasi temuan pada menejemen kantor akuntan yang sesuai, (6)tindak lanjut secara tepat waktu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN” MENGELOLA PENGETAHUAN

“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN” MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEDEKATAN DENGAN PELANGGAN: APLIKASI PERUSAHAAN

RESUME SIM MENGELOLA SISTEM GLOBAL