SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
NAMA : HARNADI
NIM : 10800112073
JURUSAN : AKUNTANSI 3, 4
SISTEM INFORMASI,
ORGANISASI DAN STRATEGI
A. Organisasi
dan Sistem Informasi
Sistem
informasi dan organisasi saling mempengaruhi. Sistem informasi harus
disesuaikan dengan organisasi untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh
para pengambil keputusan dalam organisasi tersebut. Pada saat yang sama,
organisasi harus peduli dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi dalam
rangka mendapatkan manfaat dari teknologi baru. Interaksi yang kompleks
diantara organisasi dan teknologi informasi.
1. Pengertian
Organisasi
Kata
organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu
lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit,
perwakilan pemeritah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua
berkenaan dengan pengorganisasian sebagai suatu cara dalam mana kegiatan
organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan
organisasi dapat tercapai dalam efisiensi.
Terdapat beberapa definisi tentang
organisasi, diantaranya:
1.
Definisi
teknikal: organisasi adalah struktur sosial yang stabil dan formal. Struktur
tersebut menggunakan sumberdaya dari lingkungannya, serta mengolah sumberdaya
tersebut menjadi produk keluaran.
2.
Definisi
behavioral: sekumpulan hak, kewenangan, kewajiban dan tanggung jawab
yang terbentuk secara seimbang dalam kurun waktu tertentu melalui konflik dan
penyelesaian konflik.
2.
Ciri-ciri Organisasi :
1.
Rutinitas dan Proses Produksi
2. Politik
Organisasi
3. Budaya
Organisasi
4. Lingkungan
Organisasi.
5. Struktur
Organisasi
3. Stuktur
Organisasi
Semua
organisasi memiliki bentuk atau stuktur. Klasifikasi Mintzbegt (1979)
menunjukkan lima jenis struktur organisasi: struktur wirausaha, birokrasi
mesin, birokrasi dengan divisi, birokrasi professional, adhocracy. Pada
perusahaan wirausaha kecil akan sering menemukan sistem yang dirancan dengan
buruk yang dikembangkan terburu-buru yang sering melebihi kegunaannya dengan
cepat. Pada rerusahaan multidivisi yang besar yang beroperasi pada rarusan
lokasi anda akan sering menemukan bahwa tidak terdapat satu sistem informasi
tunggal yang terintegrasi, tatapi justru setiap divisi memilik perangkat sistem
informasinya sendiri.
4. Manajer, Pengambilan Keputusan dan
Sistem Informasi
Untuk menentukan bagaimana sistem
informasi dapat memberikan manfaat bagi manajer, pertama harus dikaji apa yang
dilakukan manajer serta informasi apa yang diperlukan manajer untuk mengambil
keputusan dan melaksanakan fungsi-fungsi lainnya.
1.
Peranan
Manajer dalam Organisasi
Model klasik manajemen (classical
model of management) adalah deskripsi tradisional tentang manajemen yang
berfokus pada fungsi formal seperti perencanaan (planning), pengaturan (organizing),
koordinasi (coordinating), memutuskan (deciding) dan pengendalian
(controlling). Model klasik ini telah digunakan sejak 1920 dan masih
populer sampai saat ini.
Mintzberg menemukan bahwa perilaku
manajer dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu:
a.
Peran
interpersonal (interpersonal roles): manajer bertindak sebagai panutan
dan pimpinan organisasi.
b.
Peran
informasi (information roles): manajer bertindak sebagai saraf pusat
dari organisasi, menerima dan menyebarkan informasi kritis.
c.
Peran
pengambil keputusan (decisional roles): manajer mengawali kegiatan, mengatasi
kekacauan, mengalokasikan sumberdaya serta melakukan negosiasi konflik.
2.
Manajer
dan Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan peran
manajer yang paling menantang. Sistem informasi telah membantu manajer dalam
mengkomunikasikan dan menyebarkan infomasi, namun sistem informasi hanya
menyediakan sedikit bantuan bagi manajer untuk mengambil keputusan. Pengambilan
keputusan dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat organisasinya, yaitu
a.
Strategic
decision making.
b.
Management
control.
c.
Operational.
B. Perubahan
Peranan Sistem Informasi dalam Organisasi
Sistem informasi telah menjadi alat
yang menyeluruh, online, dan interaktif yang sangat mempengaruhi operasi
dari menit-ke-menit, serta dalam pengambilan keputusan pada organisasi besar.
Sekarang akan dijelaskan perubahan peranan dari sistem informasi dalam
organisasi, serta bagaimana hal tersebut dibentuk oleh interaksi diantara
organisasi dan teknologi informasi.
a.
Infrastruktur
Teknologi Informasi dan Layanan Teknologi Infomasi
Salah satu cara organisasi
mempengaruhi penggunaan teknologi informasi adalah melalui kebijakan
konfigurasi teknis dan organisasi dari sistem. Setiap organisasi menentukan
bagaimana infrastruktur teknologi informasi yang sesuai baginya.
Cara lainnya adalah dengan menentukan
siapa yang akan merancang, membangun dan merawat infrastuktur teknologi
informasi perusahaan organisasi tersebut. Departemen sistem informasi adalah
unit organisasi formal yang bertanggung jawab terhadap fungsi-fungsi sistem
informasi dalam organisasi tersebut. Departemen sistem informasi bertanggung
jawab untuk merawat hardware, software, data storage dan jaringan yang
membentuk infrastuktur teknologi informasi.
Departemen sistem informasi terdiri
dari para spesialis, seperti programmer, sistem analisis, dan manajer sistem
informasi. Programmer adalah spesialis teknis yang sangat terlatih untuk
menulis instruksi software komputer. Sistem analis adalah spesialis yang
menterjemahkan permasalahan dan kebutuhan bisnis ke dalam kebutuhan informasi
dan sistem. Sistem analis bertindak sebagai penghubung (liaisons) antara
departemen sistem informasi dengan bagian lainnya dari organisasi. Manajer
sistem informasi adalah pimpinan dari berbagai spesialis dalam departemen
sistem informasi. Dalam berbagai perusahaan, departemen sistem informasi
dikepalai oleh chief information officer (CIO). CIO adalah posisi
manajer senior yang menangani penggunaan teknologi informasi dalam perusahaan. End
User adalah departemen lain diluar departemen sistem informasi, departemen
sistem informasi mengembangkan aplikasi untuk end user.
b. Bagaimana Sistem Informasi
Mempengaruhi Organisasi
Berikut gambaran dari teori ekonomi (economic
theories) dan teori perilaku (behavioral theories) terkait bagaimana
sistem informasi mempengaruhi organisasi.
1.
Teori
Ekonom
Dalam
teori ekonomi, sistem informasi dapat dipandang sebagai faktor produksi yang
dapat menjadi subtitusi bebas (freely subtituted) bagi kapital
dan tenaga kerja. Dengan semakin murahnya teknologi informasi, menggantikan
(menjadi subtitusi) tenaga kerja yang semakin lama semakin mahal.
2.
Teori
Perilaku
Teori
perilaku berusaha menjelaskan organisasi dari sudut pandang sosiologi,
psikologi dan ilmu politik. Penelitian perilaku telah menemukan sedikit bukti
bahwa sistem informasi secara otomatis mentransformasi organisasi. Teknologi
informasi dapat mengubah hirarki pengambilan keputusan di dalam organisasi
dengan menurunkan biaya pengambilan dan penyebarluasan informasi. Teknologi
informasi dapat membawa informasi secara langsung dari unit operasional kepada
manajer senior, sehingga mengurangi manajer menengah dan pekerja klerikal.
Teknologi
komunikasi memungkinkan manajer senior menghubungi unit operasional tanpa
melalui perantaraaan manajemen menengah. TI juga memungkinkan penyebaran informasi
secara langsung ke pekerja level bawah, sehingga mereka dapat membuat keputusan
berdasarkan pengetahuan dan informasi sendiri tanpa campur tangan manajemen.
Namun beberapa penelitian menyarankan agar manajer menengah diberi lebih banyak
informasi, sehingga manajer menengah lebih berdaya dalam mengambil keputusan
penting dan dapat mengurangi sejumlah pekerja level bawah.
Teknologi informasi mengembangkan task
force dalam organisasi. Banyak perusahaan yang beroperasi sebagai
organisasi maya (virtual organization) dimana pekerjaan tidak
lagi terikat dengan lokasi geografis. Organisasi maya menggunakan jaringan
untuk menghubungkan orang, aset dan ide. Organisasi maya dapat bersekutu dengan
pemasok, pelanggan, dan kadang-kadang dengan pesaing untuk menciptakan dan
menyebarkan barang dan jasa baru tanpa dibatasi oleh batasan tradisional
organisasi atau lokasi fisik.
3. Internet dan Organisasi
Internet, terutama World Wide Web,
mulai memberikan dampak penting bagi hubungan antar perusahaan dengan entitas
diluarnya, dan bahkan diantara proses bisnis di dalam organisasi. Internet
meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan dan penyebaran informasi serta
pengetahuan bagi organisasi.
Pada intinya, internet dapat
mengurangi biaya transaksi dan biaya agensi secara drastis. Bisnis secara cepat
membangun ulang proses bisnisnya menggunakan basis teknologi internet dan
menjadikan teknologi ini sebagai komponen kunci dari infrastruktur TI mereka,
hasilnya adalah proses bisnis yang lebih sederhana, lebih sedikit karyawan dan
struktur organisasi yang lebih ramping.
Komentar
Posting Komentar